21 September 2008

Harganya Bagaikan Saham


Sekitar pertengahan tahun 2006 dunia tanaman hias dikejutkan dengan munculnya kembali sang bunga ekor, anthurium. Walaupun pernah menjadi buah bibir di era 1990-an, tapi kehadirannya kala itu tidak sebombastis seperti sekarang. Lantaran jumlah permintaan dan produksi tidak seimbang, harga pun berubah-ubah layaknya saham, yang terjadi dalam hitungan jam.
Bagaimana tidak, dalam hitungan jam harga 1 anthurium yang sama bisa naik 3 kali lipat. Dari mulai biji hingga indukan dewasa laku dijual Disebuah kota di Jawa Tengah, terjadi transaksi tongkol anthurium seharga Rp 10juta-Rp 12juta. Itu hasil dari hitungan 1 tongkol yang berisi minimal 500-1000 biji dan harga per bijinya Rp30.000. Kecambah umur 1 bulan-berdaun 1 helai-harganya Rp35.000-Rp 45.000. Bila sudah membentuk 2 helai daun melonjak jadi Rp60.000-Rp70.000. Di Yogyakarta, 1 pohon anthurium jenmanii yang sedang berbunga 8 laku terjual Rp50juta. Di Solo, Anthurium jenmanii bertongkol 7 brlaku Rp95juta. Anthurium jenmanii kobra 20 daun terjual Rp260juta.Perubahan harga dibanding setahun lalu bisa naik 2-3 kali lipat. PAda tahun 2007 para penjual hanya menyebar di Jakarta dan Jawa Tengah. Teteapi saat ini sudah menyebar sampai Jawa Timur, Sumatra, Kalimantan, Bali, NTB, Sulawesi, dan Papua.

Tidak ada komentar: